Kamis, 06 Agustus 2015

TEORI LENYAPNYA NEGARA MATA KULIAH ILMU NEGARA



MAKALAH
ILMU NEGARA
( ABKA2603)
TEORI LENYAPNYA NEGARA

Dosen Pembimbing :

Dra Rabiatul Adawiah, M.Si


 







Disusun Oleh :
KELOMPOK 6
1.      FEBRINA NUR ARYANI            (A1A213009)
2.      GINA KUSUMAWARDANI        (A1A213202)
3.      HAIRINA WASIAH                    (A1A213024)
4.      HOTIMAH                                  (A1A213018)
5.      M. MAKMUR RIDHA                 (A1A211018)



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN Kn
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2015

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT dan tak lupa shalawat serta salam kami curahkan kepada nabi besar Muhammad SAW karena atas perjuangannya lah kita dapat merasakan nikmatnya iman dan islam sehingga dapat menyelesaikan tugas makalah ilmu negara yang dibimbing oleh Dra Rabiatul Adawiah, M.Si.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu demi kelancaran tugas ini. Makalah yang kami buat tentu jauh dari sempurna. Oleh karena itu kritik serta saran sangat kami harapkan untuk memperbaiki makalah-makalah yang akan dibuat kedepannya.
Tak banyak yang dapat kami sampaikan dalam kesempatan kali ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih dan semoga makalah yang kami buat dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi siapa saja umumnya.
Wa’alaikumussalam warah matullahi wa barokatuh




Banjarmasin, 22 Februari 2015


Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR     ........................................................................................... i
DAFTAR ISI                   .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.    Latar Belakang   .......................................................................................... 1
B.    Rumusan Masalah........................................................................................ 2
C.    Tujuan Penulisan...........................................................................................                            2
D.    Manfaat Penulisan........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A.    Teori lenyapnya negara................................................................................ 3
BAB III PENUTUP         ......................................................................................... 10
A.    Kesimpulan         ......................................................................................... 10
B.    Saran                   ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA      ......................................................................................... 11









BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Daerah, bangsa, dan pemerintahan adaah unsur pokok terbentuknya negara, jika ketiga unsur itu dirawat dengan baik sehingga tumbuh dan berkembang, maka semakin besar dan jayalah negara itu. Akan tetapi, sebaliknya jika tidak dirawat dengan baik maka negara itu akan lenyap. Peranan daerah bagi kelangsungan hidup suatu negara, terletak pada kekayaan alam, struktur geografisnya dan posisi geologisnya daerah yang bersangkutan, tetapi suatu negara yang kaya akan alamnya juga akan mengalami hancur dikarenakan adanya faktor alam yang menghancurkannya dan menyebabkannya wilayah negara tersebut lenyap. Selain dari faktor alam lenyapnya suatu negara juga dapat disebabkan oleh beragam faktor sosial yang ada didalam negara dan pernah dialami suatu negara.
Selain itu bila kita berbicara mengenai negara, maka terbersit pertanyaan dalam benak kita mengenai apa sebenarnya negara itu ?, bagaimana terbentuknya dan kalau sudah terbentuk apakah bisa runtuh?, dan apa saja yang menyebabkan negara itu runtuh ?
Dari pemaparan diatas kami tidak akan membahas tentang apa itu negara atau bagaimana bisa terbentuknya, tetapi kami akan memaparkan atau menjelaskan dimana sebuah negara atau suatu negara dimuka bumi ini bisa hilang atau tenggelam. Karena suatu negara itu bukan hanya bisa tumbuh dan berkembang tetapi juga karena keadaan tertentu suatu negara juga akan bisa hilang atau lenyap, seperti yang dipaparkan oleh beberapa ahli di dalam beberapa teori mengenai lenyapnya Negara serta faktor-faktor yang mempengaruhi hilang atau lenyapnya suatu negara.

B.    Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.     Apa yang mempengaruhi lahirnya teori lenyapnya negara?
2.     Apa saja teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai lenyapnya negara?
3.     Bagaimana uraian mengenai teori organis, teori anarkis, serta mati tuanya negara ?

C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.     Untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi lahirnya teori lenyapnya negara.
2.     Untuk mengetahui apa saja teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli mengenai lenyapnya negara.
3.     Untuk mengetahui isi mengenai teori organis, teori anarkis, serta mati tuanya negara melalui uraian yang akan disajikan dalam makalah.

D.    Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini diharapkan :
1.     Menambah wawasan bagi penulis dan pembaca, terutama pengatahuan tentang teori lenyapnya negara dalam mata kuliah ilmu negara.
2.     Dapat dipertimbangkan sebagai bahan pemikiran atau masukan, serta
3.     Memberikan informasi baik bagi penulis maupun pembaca.







BAB II
TEORI LENYAPNYA NEGARA

A.    Teori Lenyapnya Negara
Menurut para ahli, negara bukan hanya bisa tumbuh dan berkembang tetapi juga karena keadaan tertentu negara bisa hilang atau lenyap. Beberapa teori tentang lenyapnya negara, yaitu sebagai berikut : (D.S. Diponolo)
1.     Teori organis
Tokoh-tokoh teori organis, diantaranya adalah Herbert Spencer, F. J. Schmitthenner , Gonstantin Frantz, dan Bluntsehi. Para penganut teori ini berpandangan bahwa negara dianggap atau disamakan dengan makhluk hidup, seperti manusia, hewan, dan tumbuhan. Individu yang merupakan komponen-komponennegara diibaratkan sebagai sel-sel dari makhluk hidup.
Sebagai suatu organisme, negara tidak akan lepas dari kenyataan dan perkembangannya dari mulai berdiri, berkembang, besar, kokoh, dan kuat. Kemudian, melemah sampai akhirnya tidak mampu lagi untuk mempertahankan eksistensinya sebagai negara. Setelah itu, lenyap dari percaturan dunia. Dengan demikian, teori organis berpandangan bahwa suatu negara pada saat tertentu akan lenyap seperti suatu organisme hidup.
Teori ini berkembang pada abad XIX (19) yang memandang negara sebagai organisme. Teori ini berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan terutama biologi, dengan ditemukannya sistem sel pada binatang dan tumbuhan dan teori evolusi dari Darwin.
Pengant teori ini memperkuat argumentasinya dengan mengambil beberapa contoh, yaitu : Mesir, Babilonia, Persia, Phunisia, Romawi, dan lain-lain yang semuanya menjalani dari Negara kecil, hingga besar dan kuat dan akhirnya menjadi kecil kembali, lemah dan akhirnya lenyap.
Namun tidak pula semua organisme mati karena tua, maka negara pun juga demikian, ada yang hancur karena peperangan walaupun belum tua. Bluntschi memandang negara terjadi tidak langsung karena karya manusia. Negara adalah zat yang hidup yang tumbuh baik di dalam maupun di luar dan berkembang seperti organisme biologis. Negara adalah suatu unit besar yang akan menua dan mati.
2.     Teori Anarkis
Menurut teori ini, negara merupakan suatu bentuk susunan tata paksa yang sesuai jika diterapkan dalam tatanan kehidupan masyarakat yang masih primitif. Teori ini tidak cocok bagi masyarakat modern yang beradab dan bertatakrama. Para penganut teori ini berkeyakinan bahwa pada suatu saat negara pasti akan lenyap dan muncul lah masyarakat yang penuh kebebasan dan kemerdekaan, tanpa paksaan, tanpa pemerintahan, serta tanpa negara. Anarkisme atau dieja anarkhisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuh suburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan atau dihancurkan. Penganut teori ini antara la\in William Godwin, Joseph Proudhon, Kropotkin, dan Michael Bakounin.
Penganut teori ini dapat di bedakan menjadi dua golongan, yaitu golongan pertama yang berpandangan bahwa untuk menghapuskan atau melenyapkan “tata paksa” harus dilakukan dengan cara menghancurkan organisasi tersebut bersama perlengkapan dan pendukungnya, maksudnya untuk melenyapkan negara harus dengan jalan terorisme (Joseph Proudhon, Kropotkin, dan Michael Bakounin). Menurut mereka untuk menjamin kebebasan manusia tidak perlu ada negara, karena negara dianggap sebagai “alat pemaksa” yang dapat mengekang kebebasan, karenanya negara dengan pemerintahannya harus dihapuskan.
Adapun golongan kedua berpandangan bahwa masyarakat yang penuh kebebasan tanpa pemerintahan akan dapat diwujudkan melalui evolusi dan pendidikan, tanpa harus melalui kekerasan dan kekejaman. Leo Tolstoy, salah satu seorang penganut golongan kedua, berpendapat bahwa kekerasan dari mana pun datangnya akan mengundang dendam dan pembalasan dengan kekerasan. Kekerasan dapat dihilangkan dengan kasih sayang dan pendidikan.
Terorisme dan kekerasan adalah tindakan berlebihan dan tindakan melampaui batas. Teori ini mencapai puncaknya pada zaman Tsar Alexander II di Rusia.  
3.     Teori Marxisme
Marxisme adalah sebuah paham yang mengikuti pandangan-pandangan dari Karl Marx. Marx menyusun sebuah teori besar yang berkaitan dengan sistem ekonomi, sistem sosial, dan sistem politik. Penganut teori ini disebut Marxis. Teori ini merupakan dasar teori komunisme modern. Teori ini tertuang dalam buku Manisfesto komunis yang dibuat oelh Marx dan sahabatnya, Friedrich Engels. Merxisme merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan mengorbankan kaum proleter. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara hasil keringat mereka dinikmati oleh kaum kapitalis.
Banyak kaum proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh. Marx berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya “ kepentingan pribadi” dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya. Untuk mensejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham kapitalisme diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus dibiarkan, menurut Marx kaum proletar akan memberontak dan menuntut keadilan. Itulah dasar dari Marxisme. Para penganutnya adalah orang-orang komunis, dan pelopornya adalah Karl Marx. Menurut Marx ini negara dipandang sebagai “alat pemaksa” dari kelas yang kuat terhadap kelas yang lemah. Lahirnya negara adalah perjuangan kelas. Kelas yang menang artinya kelas yang kuat, membutuhkan susunan tata paksa Negara sebagai alat untuk memaksakan kehendaknya kepada kelas yang kalah (kelas lemah). Karena itu jika dalam pertentangan kelas yang menang akan berusaha melenyapkan kelas yang kalah.
Akan tetapi, suatu saat jika masyarakat yang adil dan makmur sudah terwujud, disana tidak ada lagi perbedaan kelas, karena tidak ada lagi perjuangan kelas, disitulah negara akan lenyap. Penganut teori ini adalah Karl Marx, Reidrich, Engles, dan Lenin.
4.     Teori Mati Tuanya Negara
Menurut teori ini, negara sebagai suatu susunan tata paksa tidak perlu dihapus atau diperangi, karena keberadaannya, berdirinya, atau hilangnya negara sesuai dengan hukum yang berlaku. Dengan kata lain, negara akan berdiri atau lenyap menurut syarat-syarat objektifnya sendiri. Jika syarat-syarat untuk berdirinya suatu negara terpenuhi, negara akan tetap berdiri. Sebaliknya, apabila persyaratan tidak terpenuhi dengan sendirinya negara akan lenyap atau hilang.
Prof. Wirjono Prodjodikoro berpendapat, bila negara dianggap berhenti, hancur atau jatuh maka unsut wilayah, dan masyarakat tetap ada, hanya unsur pemerintahannya yang musnah.
Di Indonesia pernah terjadi pada Zaman Sriwijaya, di abad VII pernah jaya namun kemudian tenggelam. Demikian juga dengan kerajaan Majapahit, tapi unsur daerah dan rakyatnya tetap ada yang hilang unsur pemerintahannya saja.
Selain teori-teori tersebut, hilang atau lenyapnya suatu negara dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu sebagai berikut :
a.       Faktor Alam
Yang dimaksud dengan hilangnya negara karena faktor alam adalah suatu negara yang sudah ada, tetapi dikarenakan faktor alam negara tersebut menjadi lenyap. Karena disebabkan oleh alam maka wilayah dari negara tadi akan hilang dan hilangnya wilayah tadi berarti, hilanglah negara itu dari dunia kenegaraan. Hilangnya negara karena faktor alam, misalnya dapat disebabkan oleh :
·     Gunung meletus
·     Pulau yang terendam air laut, atau bencana alam yang lainnya.
Contoh wilayah negara yang lenyap di karenakan faktor alam, misalnya adalah bisa kita ketahui yang mana dulunya pulau Jawa dan Sumatra itu sebenarnya menyatu tapi dikarenakan sebagian wilayah pulau tersebut ditelan oleh air laut yang menurut para ahli hal tersebut dikarenakan meletusnya gunung krakatau pada 416 masehi yang lalu, kemudian membentuk daratan yang disebut sunda besar.
b.       Faktor Sosial
Yaitu suatu negara yang sudah ada dan diakui oleh negara lain, tetapi dikarenakan oleh faktor sosial negara itu menjadi hilang dan lenyap. Hal tersebut dapat disebabkan oleh faktor-faktor, antara lain :
1)   Karena adanya Revolusi (kudeta yang berhasil)
Revolusi berarti suatu pergantian tatanan sosial. revolusi menstranfer kekuasaan dari tangan-tangan kelas yang telah kehabisan tenaganya kepada kelas lain yang berada di atas kekuasaan.
Runtuhnya negara karena revolusi sebabnya banyak dipengaruhi oleh faktor internal sebuah negara dalam menjalankan fungsinya. Menurut Mac Iver, ada dua cara atau sebab lenyapnya negara, yaitu : cara peperangan atau pemberontakan, dikarenakan revolusi (cara secundaire wording), dan cara evolusioner, karena pertentangan intern atau percektokan dinasti (cara premaire wording).
2)   Karena adanya Penaklukan
Penaklukkan terjadi jika suatu daerah belum ada yang menguasai kemudian diduduki oleh suatu bangsa.
3)    Kerena adanya Persetujuan
4)    Karena adanya Penggabungan
Setelah adaanya penggabungan atau pemisahan dan juga penukaran nama, banyak negara yang diantaranya sangat dikenal umum, telah hilang atau lenyap dari peta dunia. Contohnya :
v Jerman Timur dan Jerman Barat, bergabung pada tahun 1989 dan membentuk kesatuan Jerman, sehingga negara Jerman Timur dan Jerman Barat menjadi lenyap.
v Yaman Utara dan Yaman Selatan, Yaman pecah pada tahun 1967 dan membentuk dua negara yaitu Yaman Utara (dikenal sebagai Republik Arab Yaman) dan Yaman Selatan ( dikenal dengan nama Republik Demokratis Rakyat Yaman) sebelum kembali bersatu pada tahun 1990 dan kembali menjadi Yaman, sehingga kedua negara Yaman yang dahulu yaitu yaman Utara dan Yaman Selatan menjadi lenyap.
Contoh negara yang lenyap atau hilang di karenakan faktor sosial, misalnya adalah perang antara Uni Soviet melawan Afghanistan. Uni Soviet memang salah satu negara yang hebat pada zaman dahulu, Uni Soviet menguasai teknologi-teknologi canggih, khususnya dalam mengembangkan senjataperangnya. Sedangkan Afghanistan tidak terlalu maju pengembangan teknologinya, tetapi mereka sangat menguasai alam, menggunakan taktik yang memanfaatkan alam negara mereka.
Jadi saat Uni Soviet menyerang, negara Afghanistan membuat bunker-bunker didalam tanah yang berisi senjata-senjata yang di tempatkan dimana kemungkinan datangnya tentara-tentara Uni Soviet, tentara Uni Soviet tidak pernah mengetahui itu, mereka sangat tidak menguasai alam yang akan ditempatinya, jadi pada saat itu beratus-ratus ribu tentara Uni Soviet  mati. Uni Soviet pun akhirnya jadi negara miskin karena kalah perang.
Pada saat itu tanggal 24 agustus 1991, Uni Soviet menghadapi kesulitan ekonomi, di dalam negaranya semakin parah inflasi dan terjadi di mana-mana, selain itu kelompok militer mulai terpecah-pecah dan negara-negara bagian semakin banyak yang menuntut kemerdekaan. 
Pada saat itulah seakan-akan timbul kekosongan kepemimpinan, apalagi dengan hal ini kemudian disusul dengan pernyataan pengunduran diri Gorbachev sebagai sejen PKUS dan sekaligus mengeluarkan dekrit pembubaran PKUS pada 24 agustur 1991.
Sehari sesudah peristiwa itu, Boris Yeltin mengambil alih kekuasaan, sayang sekali tindakan Boris Yeltin tidak didukung semua negara bagian Uni Soviet, mereka malahan dengan leluasa dapat melepaskan diri dari Uni Soviet.
Akibatnya, runtuhlah negara adidaya yang telah dibangun dengan susah payah itu, secara resmi, pembubaran Uni Soviet berlangsung pada 8 Desember 1991, kemudian bendera Uni Soviet diturunkan.
Dari uraian diatas mengenai Uni Soviet dan Afghanistan dapat disimpulkan bahwa negara itu timbul dapat disebabkan karena peperanga, dan negara itu lenyap juga dapat dikerenakan peperangan, walaupun tidak semata-mata muncul dan tenggelamnya negara adalah akibat dari peperangan, melainkan juga faktor yang lain, termasuk faktor-faktor lain yang telah diuraikan diatas.
Akibat peperangan negara yang kalah akan hancur dan muncul negara baru, demikian seterusnya, jadi faktor peperangan merupakan yang turut serta menentukan hidup dan matinya suatu negara.













PENUTUP

A.    Kesimpulan
Lenyapnya suatu nengara dipengaruhi oleh dua faktor, diantaranya, faktor alam yang disebabkan oleh gunung meletus, pulau yang ditelan air laut dan bencana alam lainnya. Dan faktor sosial karena adanya penaklukan dan adanya revousi (kudeta yang berhasil), perjanjian, penggabungan, seperti contohnya perang Uni Soviet melawan Afghanistan.
Selain itu teori lenyapnya negara menurut pandangan teoritis yaitu teori organis, teori anarkis, teori marxisme, dan teori mati tuanya sebuah negara.
Jadi, hilangnya suatu negara atau lenyapnya suatu negara baik dikarenakan faktor alam maupun sosial semuanya dapat mempengaruhi terhadap hilang atau runtuhnya suatu negara yang dulunya ada dalam suatu percaturan dunia.

B.    Saran
  








DAFTAR PUSTAKA

Bagus Kurnia Wijaya. 2013. Teori asal mula negara dan bentuk negara. (Online). Tersedia di : http://bagaskurniawijaya.blogspot.com/2013/04/teori-asal-mula-negara-dan-bentuk.html
John Koynja. 2014. Teori lenyapnya negara. (Online). Tersedia di : https://www.scribd.com/doc/176237360/TEORI-LENYAPNYA-NEGARA
Nanang Ardhyansa. 2014. Ilmu negara tenggelamnya negara. (Online). Tersedia di : http://nanangardhyansa17realmadrid.blogspot.com/2014/12/ilmu-negara-tenggelamnya-negara.html
Soehino. 1996. Ilmu Negara. Yogyakarta : Liberty
Zharfan. 2011. Ilmu Negara. (Online). Tersedia di :      http://zharfan29.blogspot.com/2011/04/ilmu-negara.html

4 komentar:

  1. Mantap makalah ttg teori dan faktor penyebab lenyapnya suatu negara

    BalasHapus
  2. bisa dijadikan sebagai bahan pelajaran penting bagi kita bangsa Indonesia, terutama bagi para pemimpin bangsa Indonesia agar tidak mengikuti jejak bangsa-bangsa lain yang negaranya telah bubar.

    BalasHapus
  3. Terima kasih...sangat membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. .........................................................

      Hapus