Jumat, 28 Februari 2014

kurikulum dan pembelajaran



BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting bagi berlangsungnya pendidikan. Kurikulum memuat komponen-komponen seperti tujuan, isi, struktur program, organisasi dan proses belajar mengajar. Oleh karenanya, kurikulum pendidikan harus ada. Pendidikan sebagai sebuah proses tentunya memiliki tujuan, seperti dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 bahwa tujuan pendidikan di Indonesia adalah “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”. Sehingga untuk dapat mewujudkan tersebut perlu disusun kurikulum sebagai pedoman untuk mencapai tujuan baik di tingkat pra sekolah, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Kurikulum tidak akan bermakna manakala tidak diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga sebaliknya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak akan berlangsung secara efektif. “Without a curriculum or plan, the can be no effective instruction and without instruction the curriculum has little meaning”. (Saylor, Alexander & Lewis, 1981). Kurikulum akan sangat bermanfaat bagi kepala sekolah untuk dapat mengembangkan sekolah, kemudian pengajar untuk memperlancar kagiatan belajar mengajar di kelas, juga penulis buku dalam menyusun buku sehingga sesuai dengan kurikulum serta masyarakat sebagai pengguna output dari kurikulum.
                                                                                                                   
B. Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Apakah pengertian kurikulum dan pembelajaran ?
  2. Apa landasan pengembangan kurikulum ?
  3. Apa saja komponen- komponen pengembangan kurikulum ?
  4. Apa prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?
  5. Apa saja ciri-ciri dari pembelajaran ?
  6. Apa unsur-unsur dalam sistem pembelajaran ?
  7. Apakah tujuan dari belajar dan pembelajaran ?
  8. Apa saja empat model pembelajaran berdasarkan teori belajar ?
  9. Bagaimana strategi pembelajaran berdasarkan teori pembelajaran ?
  10. Apa hubungan kurikulum dan pembelajaran ?

C.  Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.     Agar bisa dijadikan bahan ajar bagi mahasiswa.
2.     Agar lebih mengetahui pengertian kurikulum dan pembelajaran.
3.     Untuk mengetahui landasan pengembangan kurikulum.
4.     Untuk mengetahui komponen- komponen pengembangan kurikulum.
5.     Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
6.     Untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran.
7.     Untuk mengetahui unsur-unsur dalam sistem pembelajaran.
8.     Untuk mengetahui tujuan dari belajar dan pembelajaran.
9.     Untuk mengetahui empat model pembelajaran berdasarkan teori belajar.
10.  Untuk  mengetahui strategi pembelajaran berdasarkan teori pembelajaran.
11.  Untuk mengetahui hubungan kurikulum dan pembelajaran.

 D. Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini metode penulisan yang digunakan adalah metode kepustakaan, yaitu dalam pengumpulan data serta bahan-bahannya melalui berbagai referensi dari internet dan buku-buku.















BAB II
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN

A. KURIKULUM
1. Pengertian kurikulum
                     Pengertian kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam pengertian sederhana, kurikulum dianggap sebagai sejumlah mata pelajaran(subjects) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah, sedangkan dalam pengertian lebih luas kurikulum mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences) yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya. Menurut Hamid Hasan (1988) sebenarnya kurikulum ini bukanlah merupakan sesuatu yang tunggal, istilah kurikulum menunjukan berbagai dimensi pengertian, yang menurut beliau ada empat, keempat dimensi kurikulum tersebut adalah sebagai berikut: kurikulum sebagai suatu ide, kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, kurikulum sebagai suatu realita atau implementasi, kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan konsekuensi dan kurikulum sebagai suatu kegiatan. Kurikulum berpusat pada mata pelajaran dan cenderung menitikberatkan pada : sastra, matematika, bahasa, dan humaniora, termasuk sejarah.
2. Landasan Perkembangan Kurikulum
       Landasan pengembangan kurikulum terdiri dari :
1)     Filsafat Pendidikan
     Filsafat pendidikan mengandung nilai-nilai atau cita-cita masyarakat. Filsafat pendidikan menggambarkan manusia yang ideal. Dengan kata lain, filsafat pendidikan merupakan pandangan hidup masyarakat. Filsafat pendidikan harus dirumuskan berdasarkan kriteria yang bersifat umum dan objektif. Hopkin dalam bukunya Interaction, The Democratic Process,mengemukakan kriteria, antara lain :
a.      Kejelasan, Filsafat/keyakinan harus jelas dan tidak boleh meragukan.
b.     Konsisten dengan kenyataan, berdasarkan penyelidikan yang akurat.
c.      Konsisten dengan pengalaman, yang sesuai dengan kehidupan individu.
2)     Keadaan lingkungan
Lingkungan merupakan suatu sistem yang disebut ekosistem. Faktor-faktor dalam ekosistem itu, meliputi :
a.      Lingkungan yang manusiawi, merupakan sumber daya manusia (SDM), baik dalam jumlah maupun dalam mutunya.
b.     Lingkungan sosial budaya, merupakan sumber daya budaya (SDB), yang mencakup kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
c.      Lingkungan biologis, merupakan sumber daya alam (SDA).
d.     Lingkungan geografis, juga merupakan sumber daya alam (SDA).
3)     Kebutuhan pembangunan
             Kebutuhan pembangunan tersirat dalam tujuan pembangunan nasional, yakni mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas dan pembangunan ekonomi dalam upaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan merata, mandiri, maju dan tangguh.
4)     Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
          Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berada dalam keseimbangan yang dinamis dan efektif, dengan pembinaan sumber daya manusia tertuju pada peningkatan kualitas, selaras dengan nilai-nilai, berpijak pada peningkatan produktivitas, efisiensi, dan efektivitas.
3. Komponen-Komponen pengembangan kurikulum
       Kurikulum memiliki komponen-komponen yang meliputi:
(1).  Tujuan kurikulum
          Tujuan kurikulum bersumber pada tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional.
(2).  Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum berupa bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional
(3).  Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
(4).  Organisasi kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
a.      Mata pelajaran terpisah-pisah, seperti : Sejarah, Ilmu pasti, Bahasa
Indonesia dan sebagainya.
b.     Mata pelajaran berkolerasi, seperti : pada waktu pengajar mengajarkan Sejarah dengan topik tertentu dia korelasikan dengan masalah tertentu dalam mata pelajaran ilmu bumi.
c.      Bidang studi, seperti : IPS, IPA, MATEMATIKA dan lainnya.
d.     Program yang berpusat pada anak, misalnya : cerita, menggambar dan lainnya.
e.      Core program, adalah suatu program inti berupa suatu unit atau masalah.
f.      Eclectic program, adalah suatu program yang mencari keseimbangan antara organisasi kurikulum yang berpusat pada peserta didik.
(5). Evaluasi Kurikulum
Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik.
4. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
         Prinsip-prinsip pengembangan kurikulum terdiri dari:
a.       Prinsip berorientasi pada tujuan
 Pada prinsip ini perkembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang bertitik tolak dari tujuan pendidikan nasional.
b.      Prinsip relevansi dengan kebutuhan
Pada prinsip ini pengembangan kurikulum harus relevan(sesuai) dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan peserta didik, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c.      Prinsip efisiensi dan efektivitas
Pada prinsip ini pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi efisien dalam pendayagunaan dana, waktu, tenaga, dan sumber-sumber yang tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal.
d.     Prinsip fleksiblitas
Adalah kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan setempat, jadi tidak statis atau kaku.
e.      Prinsip berkesinambungan
Kurikulum disusun secara berkesinambungan , artinya bagian-bagian ,aspek-aspak, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan dan satu sama lainnya memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, dan tingkat perkembangan peserta didik.
f.      Prinsip Keseimbangan
Kurikulum ini memperhatikan keseimbangan secara proporsional dan fungsional antara berbagai program dan sub-program, antara semua mata pelajaran, dan antara aspek-aspek perilaku yang ingin dikembangkan.
g.     Prinsip keterpaduan
Perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau topik dan konsistensi antara unsur-unsurnya.
h.     Prinsip mutu
Pengembangan kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu dan mutu pendidikan. Pendidikan mutu berarti pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, sedangkan mutu pendidikan berorientasi pada hasil pendidikan yang berkualitas.
Menurut Asep Herry Hernawan dkk (2002)mengemukakan lima prinsip dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1.     Prinsip relevansi
 Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
2.     Prinsip fleksibilitas;
 Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3.     Prinsip kontinuitas
 Yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan, maupun antar jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4.     Prinsip efisiensi
 Yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5.     Prinsip efektivitas
 Yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.

B. PEMBELAJARAN
1. Pengertian pembelajaran
 Pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari beberapa unsur yaitu manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
            2. Ciri-ciri pembelajaran
   Ada tiga ciri yang terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu :
a.      Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran dalam suatu rencana khusus.
b.     Kesalingtergantungan, antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan.
c.      Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
3. Unsur-unsur pembelajaran
Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah seorang siswa atau peserta didik, suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini guru/pengajar tidak termasuk sebagai unsur sistem pembelajaran karena fungsinya dapat digantikan kepada media lain, misal : buku, internet dan lainnya.
4. Tujuan belajar dan pembelajaran
Berikut tujuan dari belajar dan pembelajaran :
·       Tujuan belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukan bahwa peserta didik telah melakukan kegiatan belajar, yang umumnya meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang baru yang diharapkan tercapai oleh peserta didik.
·       Tujuan pembelajaran
Mager, merumuskan konsep tujuan pembelajaran yang menitikberatkan pada tingkah laku siswa atau perbuatan sebagai output (keluaran) pada diri siswa yang dapat diamati.
5.Model pembelajaran
 Model-model pembelajaran itu digolongkan menjadi empat model utama, ialah :
·       Model interaksi sosial
Model ini berdasarkan teori belajar Gestalt atau yang dikenal dengan Field Theory. Model ini menitikberatkan pada hubungan antara individu dengan masyarakat atau dengan individu lainnya. Misal dengan kerja kelompok, pertemuan kelas, simulasi sosial dan lainnya.
·       Model proses informasi
Model ini berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses informasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Model ini berkenaan dengan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif.
·       Model personal
Model ini berorientasi pada individu dan pengembangan diri. Misalnya dengan latihan kesadaran.
·       Model modifikasi tingkah laku
Model ini bermaksud mengembangkan sistem-sistem yang efisien untuk memperurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku. Misalnya pengajaran berprogram.
1.     Strategi pembelajaran
Berdasarkan teori-teori belajar diungkapkan empat bentuk strategi pembelajaaran, yaitu :
a.       Pembelajaran penerimaan
 Sering disebut dengan proses informasi.
b.       Pembelajaran penemuan,
 Belajar penemuan dapat juga disebut proses pengalaman.
c.       Pembelajaran penguasaan
pendekatan ini memungkinkan peserta didik belajar bersama-sama dengan memperhatikan bakat dan ketekunan peserta didik, pemberian waktu yang cukup, dan bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan.
d.       Pembelajaran terpadu
Pembelajaran terpadu adalah suatu sistem pembelajaran yang bertitik tolak dari suatu masalah atau proyek yang dipelajari/dipecahkan oleh peserta didik baik secara individu maupun secara kelompok dengan metode bervariasi dan dengan pembimbing/pengajar guna mengembangkan pribadi peserta didik secara utuh.
                                                     
C.HUBUNGAN ANTARA KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
a)     Hakikat kurikulum
 Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yaitu curriculum yang artinya a running course or race course, especially a chariot race course. sehingga pengertian kurikulum itu adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai suatu gelar atau ijazah.
b)     Hakikat pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi transaksional yang bersifat timbal-balik, baik antara pengajar dengan peserta didik, maupun peserta didik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c)      Hubungan kurikulum dan pembelajaran
 kurikulum sebagai program atau rencana yang dicita-citakan sedangkan pembelajaran sebagai implementasi dari rencana yang telah ditetapkan, sehingga Kurikulum dan pembelajaran merupakan satu kesatuan yang tak dapat di pisahkan.



















BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan sedangkan pembelajaran merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari beberapa unsur yaitu manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang satu dengan lainnya saling mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
 Kurikulum memuat isi dan materi pelajaran serta kurikulum juga sebagai rencana pembelajaran. Dengan program itu para peserta didik melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pada peserta didik, sesuai dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Masing-masing unsur memiliki peranan yang sangat penting. Manusia terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari peserta didik, pengajar dan tenaga lain, seperti tenaga perpustakaan. Material, meliputi buku, papan tulis, fotografi, slide, film, dan lainnya. Fasilitas dan perlengkapan yang meliputi ruangan kelas, komputer, dan lainnya. Prosedur yang terdiri dari jadwal dan metode penyampaian informasi, praktik, belajar, dan lainnya. Kurikulum dan pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat karena kurikulum itu sendiri merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari siswa untuk memperoleh pengetahuan. Dalam melaksanakan hal tersebut tentu tidak lepas dari unsur-unsur seperti manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur-prosedur yang semua itu disebut dengan pembelajaran. Maka kurikulum dan pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri karena saling berhubungan erat dan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.

B.    SARAN-SARAN
Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberi manfaat dan ilmu kepada para pembaca. Dan disarankan kepada para pembaca untuk mencari referinsi yang lebih banyak lagi, baik dari sosial media atau pun media yang lain.



















DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Mudyahardjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT Radjagrafindo Persada.
http://edukasi.kompasiana.com/2010/28/hubungan-antara-kurikulum-dan-pembelajaran.html diakses pada tanggal 09 September 2013 jam 19:32
http://adekhaerudin.blogspot.com/2010/26/07// diakses pada 10 September 2013 jam 19:36
http://karyaroolz.blogspot.com/2011/03/kurikulum-dan-pembelajaran.html diakses pada 09 September 2013 jam 19:45
http://ojan-jan.blogspot.com/2012/10/makalah-kurikulum.html diakses pada 10 September 2013 jam 19:20