BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Kurikulum merupakan komponen yang sangat penting bagi
berlangsungnya pendidikan. Kurikulum memuat komponen-komponen seperti tujuan,
isi, struktur program, organisasi dan proses belajar mengajar. Oleh karenanya,
kurikulum pendidikan harus ada. Pendidikan sebagai sebuah proses tentunya
memiliki tujuan, seperti dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 bahwa tujuan
pendidikan di Indonesia adalah “mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”. Sehingga untuk dapat mewujudkan tersebut perlu
disusun kurikulum sebagai pedoman untuk mencapai tujuan baik di tingkat pra
sekolah, SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi. Kurikulum tidak akan bermakna
manakala tidak diimplementasikan dalam bentuk pembelajaran. Demikian juga
sebaliknya, tanpa kurikulum yang jelas sebagai acuan, maka pembelajaran tidak
akan berlangsung secara efektif. “Without a curriculum or plan, the can be no
effective instruction and without instruction the curriculum has little
meaning”. (Saylor, Alexander & Lewis, 1981). Kurikulum
akan sangat bermanfaat bagi kepala sekolah untuk dapat mengembangkan sekolah,
kemudian pengajar untuk memperlancar kagiatan belajar mengajar di kelas, juga
penulis buku dalam menyusun buku sehingga sesuai dengan kurikulum serta
masyarakat sebagai pengguna output dari kurikulum.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah
sebagai berikut :
- Apakah pengertian kurikulum dan pembelajaran ?
- Apa landasan pengembangan kurikulum ?
- Apa saja komponen- komponen pengembangan kurikulum ?
- Apa prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?
- Apa saja ciri-ciri dari pembelajaran ?
- Apa unsur-unsur dalam sistem pembelajaran ?
- Apakah tujuan dari belajar dan pembelajaran ?
- Apa saja empat model pembelajaran berdasarkan teori belajar ?
- Bagaimana strategi pembelajaran berdasarkan teori pembelajaran ?
- Apa hubungan kurikulum dan pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun
tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Agar bisa
dijadikan bahan ajar bagi mahasiswa.
2. Agar lebih mengetahui pengertian kurikulum dan pembelajaran.
3. Untuk mengetahui landasan pengembangan kurikulum.
4. Untuk mengetahui komponen- komponen pengembangan kurikulum.
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
6. Untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran.
7. Untuk mengetahui unsur-unsur dalam sistem pembelajaran.
8. Untuk mengetahui tujuan dari belajar dan pembelajaran.
9. Untuk mengetahui empat model pembelajaran berdasarkan teori
belajar.
10. Untuk mengetahui strategi
pembelajaran berdasarkan teori pembelajaran.
11. Untuk mengetahui hubungan kurikulum dan pembelajaran.
D. Metode Penulisan
Dalam
penulisan makalah ini metode penulisan yang digunakan adalah metode
kepustakaan, yaitu dalam pengumpulan data serta
bahan-bahannya melalui berbagai referensi dari internet dan buku-buku.
BAB II
KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
A. KURIKULUM
1. Pengertian kurikulum
Pengertian kurikulum berkembang
sejalan dengan perkembangan yang terjadi dalam dunia pendidikan. Dalam
pengertian sederhana, kurikulum dianggap sebagai sejumlah mata
pelajaran(subjects) yang harus ditempuh oleh seorang siswa dari awal sampai
akhir program pelajaran untuk memperoleh ijazah, sedangkan dalam pengertian
lebih luas kurikulum mencakup semua pengalaman belajar (learning experiences)
yang dialami siswa dan mempengaruhi perkembangan pribadinya. Menurut Hamid
Hasan (1988) sebenarnya kurikulum ini bukanlah merupakan sesuatu yang tunggal,
istilah kurikulum menunjukan berbagai dimensi pengertian, yang menurut beliau ada
empat, keempat dimensi kurikulum tersebut adalah sebagai berikut: kurikulum
sebagai suatu ide, kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, kurikulum sebagai
suatu realita atau implementasi, kurikulum sebagai suatu hasil yang merupakan
konsekuensi dan kurikulum sebagai suatu kegiatan. Kurikulum berpusat pada mata
pelajaran dan cenderung menitikberatkan pada : sastra, matematika, bahasa, dan
humaniora, termasuk sejarah.
2. Landasan Perkembangan Kurikulum
Landasan pengembangan
kurikulum terdiri dari :
1)
Filsafat Pendidikan
Filsafat pendidikan mengandung nilai-nilai atau cita-cita
masyarakat. Filsafat pendidikan menggambarkan manusia yang ideal. Dengan kata
lain, filsafat pendidikan merupakan pandangan hidup masyarakat. Filsafat
pendidikan harus dirumuskan berdasarkan kriteria yang bersifat umum dan
objektif. Hopkin dalam bukunya Interaction, The Democratic Process,mengemukakan
kriteria, antara lain :
a.
Kejelasan,
Filsafat/keyakinan harus jelas dan tidak boleh meragukan.
b.
Konsisten
dengan kenyataan, berdasarkan penyelidikan yang akurat.
c.
Konsisten
dengan pengalaman, yang sesuai dengan kehidupan individu.
2)
Keadaan lingkungan
Lingkungan merupakan suatu sistem
yang disebut ekosistem. Faktor-faktor dalam ekosistem itu, meliputi :
a.
Lingkungan yang
manusiawi, merupakan sumber daya manusia (SDM), baik dalam jumlah maupun dalam
mutunya.
b.
Lingkungan
sosial budaya, merupakan sumber daya budaya (SDB), yang mencakup kebudayaan,
ilmu pengetahuan, dan teknologi.
c.
Lingkungan biologis,
merupakan sumber daya alam (SDA).
d.
Lingkungan
geografis, juga merupakan sumber daya alam (SDA).
3)
Kebutuhan
pembangunan
Kebutuhan pembangunan
tersirat dalam tujuan pembangunan nasional, yakni mengembangkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan pembangunan ekonomi dalam upaya mewujudkan
masyarakat yang sejahtera, adil dan merata, mandiri, maju dan tangguh.
4)
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi
Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi berada dalam keseimbangan yang dinamis dan efektif,
dengan pembinaan sumber daya manusia tertuju pada peningkatan kualitas, selaras
dengan nilai-nilai, berpijak pada peningkatan produktivitas, efisiensi, dan
efektivitas.
3. Komponen-Komponen pengembangan kurikulum
Kurikulum memiliki komponen-komponen
yang meliputi:
(1).
Tujuan kurikulum
Tujuan kurikulum bersumber pada tujuan
pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam undang-undang No. 20
Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional.
(2).
Materi Kurikulum
Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum berupa bahan
kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan
yang bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional
(3).
Metode
Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi
pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum.
(4).
Organisasi kurikulum
Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
a.
Mata pelajaran
terpisah-pisah, seperti : Sejarah, Ilmu pasti, Bahasa
Indonesia
dan sebagainya.
b.
Mata pelajaran
berkolerasi, seperti : pada waktu pengajar mengajarkan Sejarah dengan topik
tertentu dia korelasikan dengan masalah tertentu dalam mata pelajaran ilmu
bumi.
c.
Bidang studi,
seperti : IPS, IPA, MATEMATIKA dan lainnya.
d.
Program yang
berpusat pada anak, misalnya : cerita, menggambar dan lainnya.
e.
Core program,
adalah suatu program inti berupa suatu unit atau masalah.
f.
Eclectic
program, adalah suatu program yang mencari keseimbangan antara organisasi
kurikulum yang berpusat pada peserta didik.
(5). Evaluasi Kurikulum
Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang
penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik.
4. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
Prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum terdiri dari:
a.
Prinsip berorientasi pada tujuan
Pada prinsip ini
perkembangan kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang bertitik
tolak dari tujuan pendidikan nasional.
b.
Prinsip relevansi dengan kebutuhan
Pada prinsip ini pengembangan kurikulum harus relevan(sesuai)
dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan
peserta didik, serta serasi dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
c.
Prinsip
efisiensi dan efektivitas
Pada prinsip ini pengembangan kurikulum harus mempertimbangkan segi
efisien dalam pendayagunaan dana, waktu, tenaga, dan sumber-sumber yang
tersedia agar dapat mencapai hasil yang optimal.
d.
Prinsip
fleksiblitas
Adalah kurikulum yang luwes mudah disesuaikan, diubah, dilengkapi
atau dikurangi berdasarkan tuntutan dan keadaan ekosistem dan kemampuan
setempat, jadi tidak statis atau kaku.
e.
Prinsip
berkesinambungan
Kurikulum disusun secara berkesinambungan , artinya bagian-bagian
,aspek-aspak, materi, dan bahan kajian disusun secara berurutan dan satu sama
lainnya memiliki hubungan fungsional yang bermakna, sesuai dengan jenjang
pendidikan, struktur dalam satuan pendidikan, dan tingkat perkembangan peserta
didik.
f.
Prinsip Keseimbangan
Kurikulum ini memperhatikan keseimbangan secara proporsional dan
fungsional antara berbagai program dan sub-program, antara semua mata
pelajaran, dan antara aspek-aspek perilaku yang ingin dikembangkan.
g.
Prinsip
keterpaduan
Perencanaan terpadu bertitik tolak dari masalah atau topik dan
konsistensi antara unsur-unsurnya.
h.
Prinsip mutu
Pengembangan
kurikulum berorientasi pada pendidikan mutu dan mutu pendidikan. Pendidikan
mutu berarti pelaksanaan pembelajaran yang bermutu, sedangkan mutu pendidikan
berorientasi pada hasil pendidikan yang berkualitas.
Menurut Asep Herry Hernawan dkk (2002)mengemukakan lima prinsip
dalam pengembangan kurikulum, yaitu :
1.
Prinsip
relevansi
Secara internal bahwa
kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-komponen kurikulum (tujuan,
bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan secara eksternal bahwa
komponen-komponen tersebut memiliki relevansi dengan tuntutan ilmu pengetahuan
dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan potensi peserta didik
(relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan perkembangan masyarakat
(relevansi sosilogis).
2.
Prinsip
fleksibilitas;
Dalam pengembangan kurikulum
mengusahakan agar yang dihasilkan memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel
dalam pelaksanaannya, memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian
berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta
kemampuan dan latar bekang peserta didik.
3.
Prinsip
kontinuitas
Yakni adanya kesinambungan dalam
kurikulum, baik secara vertikal, maupun secara horizontal.
Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum harus memperhatikan
kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar jenjang pendidikan,
maupun antar jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
4.
Prinsip
efisiensi
Yakni mengusahakan agar dalam
pengembangan kurikulum dapat mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber
lain yang ada secara optimal, cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
5.
Prinsip
efektivitas
Yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan
kurikulum mencapai tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas
maupun kuantitas.
B. PEMBELAJARAN
1. Pengertian pembelajaran
Pembelajaran merupakan suatu
kombinasi yang tersusun dari beberapa unsur yaitu manusiawi, material,
fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang satu dengan lainnya saling
mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Ciri-ciri
pembelajaran
Ada tiga ciri yang
terkandung dalam sistem pembelajaran, yaitu :
a.
Rencana, ialah
penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang merupakan unsur-unsur sistem
pembelajaran dalam suatu rencana khusus.
b.
Kesalingtergantungan,
antara unsur-unsur sistem pembelajaran yang serasi dalam suatu keseluruhan.
c.
Tujuan, sistem
pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
3. Unsur-unsur pembelajaran
Unsur-unsur minimal yang harus ada dalam sistem pembelajaran adalah
seorang siswa atau peserta didik, suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk
mencapai tujuan. Dalam hal ini guru/pengajar tidak termasuk sebagai unsur
sistem pembelajaran karena fungsinya dapat digantikan kepada media lain, misal
: buku, internet dan lainnya.
4. Tujuan belajar dan pembelajaran
Berikut tujuan dari belajar dan pembelajaran :
· Tujuan belajar
Tujuan belajar adalah sejumlah hasil belajar yang menunjukan bahwa
peserta didik telah melakukan kegiatan belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap yang baru yang diharapkan tercapai oleh
peserta didik.
· Tujuan pembelajaran
Mager, merumuskan konsep tujuan pembelajaran yang menitikberatkan
pada tingkah laku siswa atau perbuatan sebagai output (keluaran) pada diri
siswa yang dapat diamati.
5.Model pembelajaran
Model-model pembelajaran itu digolongkan
menjadi empat model utama, ialah :
· Model interaksi sosial
Model ini berdasarkan teori belajar Gestalt atau yang dikenal
dengan Field Theory. Model ini menitikberatkan pada hubungan antara individu
dengan masyarakat atau dengan individu lainnya. Misal dengan kerja kelompok,
pertemuan kelas, simulasi sosial dan lainnya.
· Model proses informasi
Model ini berorientasi pada kemampuan peserta didik memproses
informasi dan sistem-sistem yang dapat memperbaiki kemampuan tersebut. Model
ini berkenaan dengan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir
produktif.
· Model personal
Model ini berorientasi pada individu dan pengembangan diri.
Misalnya dengan latihan kesadaran.
· Model modifikasi tingkah laku
Model ini bermaksud mengembangkan sistem-sistem yang efisien untuk
memperurutkan tugas-tugas belajar dan membentuk tingkah laku. Misalnya
pengajaran berprogram.
1.
Strategi pembelajaran
Berdasarkan teori-teori belajar
diungkapkan empat bentuk strategi pembelajaaran, yaitu :
a.
Pembelajaran
penerimaan
Sering disebut dengan proses
informasi.
b.
Pembelajaran
penemuan,
Belajar penemuan dapat juga
disebut proses pengalaman.
c.
Pembelajaran
penguasaan
pendekatan ini memungkinkan peserta didik belajar bersama-sama
dengan memperhatikan bakat dan ketekunan peserta didik, pemberian waktu yang
cukup, dan bantuan bagi peserta didik yang mengalami kesulitan.
d.
Pembelajaran
terpadu
Pembelajaran terpadu adalah suatu sistem pembelajaran yang bertitik
tolak dari suatu masalah atau proyek yang dipelajari/dipecahkan oleh peserta
didik baik secara individu maupun secara kelompok dengan metode bervariasi dan
dengan pembimbing/pengajar guna mengembangkan pribadi peserta didik secara
utuh.
C.HUBUNGAN ANTARA KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN
a)
Hakikat
kurikulum
Istilah kurikulum berasal
dari bahasa latin, yaitu curriculum yang artinya a running course or race
course, especially a chariot race course. sehingga pengertian kurikulum itu
adalah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh siswa untuk mencapai
suatu gelar atau ijazah.
b)
Hakikat pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya merupakan suatu proses komunikasi
transaksional yang bersifat timbal-balik, baik antara pengajar dengan peserta
didik, maupun peserta didik dengan peserta didik, untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
c)
Hubungan kurikulum dan pembelajaran
kurikulum sebagai program
atau rencana yang dicita-citakan sedangkan pembelajaran sebagai implementasi
dari rencana yang telah ditetapkan, sehingga Kurikulum dan pembelajaran
merupakan satu kesatuan yang tak dapat di pisahkan.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Kurikulum ialah sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh dan
dipelajari oleh siswa untuk memperoleh sejumlah pengetahuan sedangkan pembelajaran
merupakan suatu kombinasi yang tersusun dari beberapa unsur yaitu manusiawi,
material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur yang satu dengan lainnya saling
mempengaruhi dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
Kurikulum memuat isi dan
materi pelajaran serta kurikulum juga sebagai rencana pembelajaran. Dengan
program itu para peserta didik melakukan berbagai kegiatan belajar, sehingga
terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku pada peserta didik, sesuai
dengan tujuan pendidikan dan pembelajaran.
Masing-masing unsur memiliki peranan yang sangat penting. Manusia
terlibat dalam sistem pengajaran terdiri dari peserta didik, pengajar dan
tenaga lain, seperti tenaga perpustakaan. Material, meliputi buku, papan tulis,
fotografi, slide, film, dan lainnya. Fasilitas dan perlengkapan yang meliputi
ruangan kelas, komputer, dan lainnya. Prosedur yang terdiri dari jadwal dan
metode penyampaian informasi, praktik, belajar, dan lainnya. Kurikulum dan
pembelajaran memiliki hubungan yang sangat erat karena kurikulum itu sendiri
merupakan mata pelajaran yang harus ditempuh dan dipelajari siswa untuk
memperoleh pengetahuan. Dalam melaksanakan hal tersebut tentu tidak lepas dari
unsur-unsur seperti manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan dan
prosedur-prosedur yang semua itu disebut dengan pembelajaran. Maka kurikulum
dan pembelajaran tidak dapat berdiri sendiri karena saling berhubungan erat dan
berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
B.
SARAN-SARAN
Penulis mengharapkan makalah ini dapat memberi manfaat dan ilmu
kepada para pembaca. Dan disarankan kepada para pembaca untuk mencari referinsi
yang lebih banyak lagi, baik dari sosial media atau pun media yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran.
Jakarta: Bumi Aksara.
Mudyahardjo, Redja. 2012. Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT
Radjagrafindo Persada.
http://edukasi.kompasiana.com/2010/28/hubungan-antara-kurikulum-dan-pembelajaran.html
diakses pada tanggal 09 September
2013 jam 19:32
http://adekhaerudin.blogspot.com/2010/26/07// diakses pada 10 September 2013 jam 19:36
http://karyaroolz.blogspot.com/2011/03/kurikulum-dan-pembelajaran.html
diakses pada 09 September 2013
jam 19:45
http://ojan-jan.blogspot.com/2012/10/makalah-kurikulum.html diakses
pada 10 September 2013 jam 19:20